Wednesday, October 04, 2006

Bocah Tengil

Suatu ketika, bulan enggan berkencan karena langit sudah runtuh menjatuhi setiap kegelisahan orang orang. Dan bocah tengil yang selalu membuat onar pun berhenti membuat onar, karena telah disuruh menetek lagi seperti bayi oleh janda genit yang selalu menonton sepak terjang dan aksi tengilnya. Bahkan sering menggoda setiap perawan kampung yang lewat didepan pos ronda yang kegunaannya pada tiap malam menjadi tempat main gaple berduit.

Perawan kampung yang lewat digodanya, bahkan kalau sempat tangan jailnya berusaha meraba raba setiap di kesempatan, tapi dengan kesigapan perawan perawan itu, selalu saja niatnya gagal dan akhirnya bocah tengil itu gigit jari, dan merencanakan aksi tengil lainnya.

Pada saat yang tepat atau bahkan mungkin tidak terlalu tepat, datanglah janda muda yang genit, maklum baru saja beberapa purnama ditinggal suaminya pergi TKW ke luar negeri, karena mendengar setibanya di luar negeri itu suaminya langsung berselingkuh. Maka si istri yang sebelumnya tidak menjanda jadi merah padam tubuhnya seperti disiram air panas campur air dingin segantang banyaknya.

Wanita itu berusaha melupakan suanminya yang baru beberapa bulan dikawininya, bahkan pertemuannya dengan bakal suaminya itu, hanya karena ketemu di pasar malam, kemudian mereka saling pandang. Dan laki laki itu dengan jantannya mendekati perawanan yang pada saat ini sudah menjadi janda, dengan senjata rayuan puitis yang sudah berkarat karena sudah banyak digunakan untuk merayu perempuan dan hanya itu itu saja, tidak ada pergantian kreativitas yang selalu dikepalanya. Dan wanita itu hanya mesem mesem saja kemudian berjalan dengan manjanya, jalan kucing.

Kaki kaki belalangnya melangkah kian tak menentu setiap mendengar puisi basi itu, bahkan nada nada sebenarnya seperti sebuah birahi yang tersembunyi dan terpendam, sebetulnya itu, hanya karena pembawaan yang meyakinkan dan terlalu percaya diri maka wanita itu lama lama akhirnya menyukai orangnya, bukan karena faktor puisinya, tapi karena orangnya yang merasakan percaya diri abis.

Hingga akhirnya beberapa hari setelah kenalan itu mereka pun menikah. Karena tak habis pikir, orang tuanya langsung memberikan dan merestuinya, Karena toh sudah dianggap cukup umur dan dewasa, maklum baru saja tamat SMP, dianggap sudah dewasa, dan tidak perlu disekolahkan ke SMU, karena biayanya sangat mahal, dan pada akhirnya ke dapur dapur juga ujung ujungnya. Maka dikawinkanlah mereka dengan restu dari kedua orang tua mempelai.

Malam pertama adalah suatu yang menjadi dambaan pria puitis basi itu karena sudah banyak pelajaran yang ia lahap, mulai baca baca buku stensilan yang di jual di pinggir jalan dengan cover cover seronok dan judulnya yang kacangan, ditambah lagi dengan pesatnya dunia compact disc bajakan, maka makin mudahlah untuk mengakses pelajaran malam pertama itu, dan bahkan tidak diketahui oleh siapapun ternyata pria itu sudah tiga kali menyetubuhi perawan dengan rayuan sialan, dasar bangsat.

Sebenarnya apa yang diharapkan pemuda itu, dia hanyalah seorang penganggur, namun janganlah salah, dandanannya itu selangit, manager mananpun kalah kerennya, dan semua tampaknya tertipu oleh penampilannya. Apakah dia memang penipu ulung, banyak yang tak menyadarinya dan terjerat oleh rayuan gembelnya.

Padahal laki laki itu tampangya hanyalah pas pasan, katanya sih setelah ditusukkan susuk di debuah kota yang memang dari kota ini adalah luar kota, disana ditempelkanlah susuk yang sangat mujarab, di keningnya supaya memancarkan cahaya cahaya kegantengan muka pas pasannya, dan satu lagi, satu lagi, orang orang sudah lupa cerita jelasnya, pokoknya katanya bisa tahan berlama lama dalam hal bobok bobok, katanya sih, tapi pria itu pun pernah mencoba khasiatnya, iya ,itu setelah memasang susuk di dua bagian tubuhnya yang dianggapnya seksi dan representatif, dia langsung mencoba keampuhannya.

Anak Pak Lurah yang cantik tapi giginya tonggos dan perutnya agak buncit karena banyak makan langsung kesengsem, pria itu pun tak menyia nyiakan kesempatan, setelah memberikan puisi puisi yang keluar dari segenap birahinya maka korban pertama telah menjadi tepat sasarannya. Dan anaknya pak lurah pun tak berani cerita pada siapa siapa, karena takut didatangi lagi dan diajak berbuat aneh aneh oleh si pria itu.

Memang pria yang aneh, kemudian korban keduanya adalah wanita usia tiga puluh lima tahunan, tinggal di depan rumahnya, dimana suaminya agak tua, dan seringlah istrinya itu ditinggal tinggal, katanya sih rapat penting dengan relasi bisnis. Hingga pria itupun mulailah mendekati dengan melancarkan serangan, mendekati dengan intensifnya, hingga pada suatu malam yang hujan itu besar dan membuat suasana dingin, tidak ada seorangpun yang keluar malam itu, karena memang hujan menghambat pergerakan orang orang untuk keluar malam malam.

Tapi tidak bagi pria itu, dia mendatangi rumah tetangganya, karena memang sudah dianggap biasa bertamu, suami si istripun tidak ada di rumah pula, dan pada saat itulah lelaki itu langsung menggerayangi dan melampiaskan nafsunya setelah berbulan bulan ditahanya hasrat itu, namun wanita itu juga senang akan kelakuan tetangganya itu meskipun pada awalnya merasa kaget dan agak terpaksa, karena pada awalnya dia menjerit jerit pada saat kejadian pertama kali itu dan tak ada seorang pun yang mendengar, maka kemudian hal itu terjadi bahkan secara sukarela, dan setelah malam itu sering juga di panggil dari depan rumah wanita itu dan beberapa kali melakukannya, di waktu siang, kadang malam malam, hingga akhirnya si lelaki bosan, mengselingkuhi istri orang.

Korban ketiga tidak pernah terdeteksi, namun pada pokoknya membuat dia tersadar dan sesegera mungkin menikah, karena perbuatannya itu dirasanya tidak baik, apalagi setelah mendengar ceramah ceramanh disamping rumahnya yang memang tidak terlalu jauh, yang pada kenyataannya biasanya dianggap angin lalu, namun mungkin karena sudah beberapa tahun mendengar, dan ada juga pengaruhnya. Setelah korban ketiga itu, penjahat kelamin itu akhirnya insaf dan ingin menikah dengan wanita secara baik baik.
Diapun bersumpah akan pergi ke tempat keramaian dan akan mencari jodohnya di situ, siapa pun wanita yang lewat dan dianggapnya melirik padanya, maka itulah jodohnya. Hingga wanita itu, yang baru lulus Sekolah Menengah Pertama dan sebetulnya wanita itu pertama kali melirik karena melihat ada boneka anjing anjingan yang lucu digantung gantung, kebetulan lelaki itu berdiri de depannya dan terjadilah kejadian itu.

Memang ketika awal awal perkawinan adalah hari hari yang bahagia dan waktu waktu dihabiskan berdiam saja di kamar. Di kamarlah waktu waktu yang bergulir dan berubah itu dilalui, tak terasa beberapa hari telah berlalu. Dan lelaki itu tersadar ketika sarapan pagi yang disuguhkan oleh mertua pria itu, diapun berpikir bahwa harus mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan banyak uang.

Kemudian diapun teringat pada keponakannya yang padahal usianya itu lebih tua darinya, seorang penyalur tenaga Tenaga Kerja Illegal, yang sudah banyak korbannya tidak diberangkat berangkatkan ke luar negeri. Hingga dengan terpaksa setelah dia tabungkan uang dari para calon tenaga kerja illegal itu berbunga barulah ia berangkatkan, dan kalaupun ada yang tidak jadi berangkat dia pun mengijinkan dan uangnya tidak kembali, dia menghitungnya sebagai biaya makan, transportasi, akomodasi dan lain sebagainya.

Namun tentunya untuk saudara yang memang tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat, pasti segala urusan lancar, terbukti dengan tanpa daftar pun bisa diberangkatkan keluar negeri. Dan jadilah kerja di luar negeri, belum beberapa hari penyakit birahinya kambuh, dan dia pun mulai nguber nguber cewek bangkok dan bohai disana, dan dia pun selalu menelpon dan berkonsultasi pada ponakannya itu, karena mendengar berita begitu, ponakan itu langsung terbersit niatnya untuk memisahkan pamanya dengan bibinya itu, karena kepincut dengan bibinya.

Lalu dia menyusun rencana secara perlahan lahan, diberitahukannyalah peristiwa itu ke bibinya dan langsung saja bibinya percaya, karena memang gayanya yang meyakinkan, dan kepergian suaminya itu oleh ponakannya difitnahkan sebagai alasan untuk meninggalkan bibinya itu. Dan malang nasib perkawinan mereka, kandas karena jarak yang memisahkan dan nafsu dari sang suami yang tak terbendung, akibat pemberitaan dari ponakan jahanam itu. Kemudian pada suatu hari di siang bolong setelah beberapa jam dikeluarkannya surat cerai dari pengadilan, si ponakan dengan cengkraman kuat membekam dan menindih bibinya itu, segera setelah itu hujan deras air mata keluar dari segala penjuru.

Setelah kejadian itu selama dua purnama wanita itu bersedih, karena kehormatannya direnggut secara paksa, serasa dikencingi anjing sialan di saat yang tidak direncanakan dan dinanti nanti. Dia meratapi nasibnya selama itu, namun setelah dua purnama bersedih, dia bangkit dari kesedihannya. Dan dia menetukan pilihan pada hari esoknya, kepada bocah itu, bocah tengil, setelah digoda seharian di depan pos ronda.

Sebetulnya bocah tengil itu adalah adik kelasnya yang selau ngintil ngintil ketika mereka masih satu sekolah. Karena masih bocah ingusan, diapun merasa suka, lalu diikutinya wanita itu kemanapun dia suka, bahkan ketika ke wc bocah itu mengikuti dan kemudian terjadi keributan di wc wanita, naas sekali bocah itu dilempari air comberan dengan pengusiran dan ditambah lagi dengan mulut mulut cerewet menggerutu. Bocah itu tertunduk lesu.

Hingga akhirnya bocah tengil itu putus asa dan merasa tiada guna hidup lagi, ditambah lagi oleh orang tuanya tidak diberi uang untuk membeli buku di sekolah, tambah pula kebimbangan dalam hatinya, namun dengan tekad baja dan kekuatan dirinya, bocah itupun tidaklah redup aura hidupnya setelah melihat dangdutan di pesta kawinan kampung tetangga, setelah menari dan memberi sawer biduan andalan dari grup dangdutan itu.

No comments: